close

Hardiknas, Bupati Yusran Akbar: Jangan Ada Diskriminasi, Pendidikan Bukan Hanya Hak, Tapi Jembatan

IMG 20250502 080753 copy 1836x1377 800x600 1
Bupati Yusran Akbar memimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 di Lapangan Kantor Bupati Konawe.

ADIWARTA.COM: KONAWE – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Jumat (2/5/2025) tidak hanya menyuguhkan kemeriahan visual, namun juga resonansi pesan mendalam tentang inklusivitas dan peran krusial pendidikan dalam mendorong kemajuan bangsa.

Lapangan Kantor Bupati Konawe menjadi saksi bisu upacara peringatan yang dipimpin langsung oleh Bupati Yusran Akbar. Ratusan peserta dari berbagai elemen pendidikan dan pemerintahan daerah turut hadir, menciptakan suasana khidmat namun penuh semangat. Pemandangan yang tak biasa dan memukau adalah balutan pakaian adat dari berbagai penjuru Nusantara yang dikenakan oleh seluruh peserta upacara. Keberagaman ini menjadi representasi nyata semangat Bhinneka Tunggal Ika yang digaungkan dalam dunia pendidikan.

Dalam amanatnya, Bupati Yusran Akbar dengan lantang menyerukan bahwa pendidikan harus menjadi panggung yang terbuka lebar bagi setiap individu, tanpa memandang perbedaan latar belakang sosial, ekonomi, etnis, keyakinan, maupun gender.

“Pendidikan bukan sekadar hak asasi, melainkan jembatan emas yang mengantarkan kita menuju kehidupan yang lebih berkeadilan dan berkeadaban. Kita tidak boleh membiarkan satu pun anak bangsa tertinggal akibat diskriminasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati Yusran mengingatkan bahwa esensi pendidikan jauh melampaui batas ruang kelas dan ketatnya kurikulum. Pendidikan, menurutnya, adalah tentangInternalisasi nilai-nilai luhur, pembentukan karakter mulia, dan penumbuhan rasa kemanusiaan yang mendalam.

“Inilah fondasi utama untuk membangun bangsa yang beradab dan bermartabat tinggi. Di tengah arus perubahan global yang begitu dinamis, kita memerlukan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh, adaptif, dan menjunjung tinggi etika,” imbuhnya.

Bupati Yusran juga menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian serius pemerintah pusat, terutama komitmen Presiden Prabowo dalam Asta Cita keempat yang berfokus pada pembangunan SDM unggul. Langkah-langkah konkret seperti revitalisasi infrastruktur pendidikan, digitalisasi proses belajar mengajar, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan para pendidik dipandang sebagai upaya nyata menuju transformasi pendidikan nasional yang lebih baik.

Momentum Hardiknas 2025 di Konawe semakin istimewa dengan pemberian penghargaan kepada para guru dan siswa yang telah menorehkan prestasi gemilang. Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi tanpa lelah dan kerja keras yang telah mereka curahkan dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Konawe.

“Guru bukan sekadar pengajar yang menyampaikan ilmu, melainkan juga pemimpin nilai dan arsitek masa depan bangsa. Oleh karena itu, dukungan penuh kepada mereka harus menjadi prioritas utama kita,” ungkap Bupati Yusran dengan penuh penghargaan.

Lebih dari sekadar seremoni tahunan, peringatan Hardiknas di Konawe tahun ini menjadi pengingat yang kuat bahwa tanggung jawab memajukan pendidikan tidak hanya terletak di pundak pemerintah semata. Kolaborasi sinergis dari seluruh elemen masyarakat—mulai dari orang tua, insan media, pelaku dunia usaha, hingga tokoh-tokoh adat—sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa setiap anak di Konawe memiliki akses yang adil dan berkualitas terhadap pendidikan.

“Pendidikan adalah urusan kita bersama. Mari bergandengan tangan mewujudkan ruang belajar yang aman, inklusif, dan senantiasa diwarnai semangat kebangsaan yang membara,” pungkas Bupati Yusran, menutup rangkaian upacara dengan harapan besar akan masa depan pendidikan Konawe yang lebih gemilang.*

Editor: Saldy