ADIWARTA.COM: KONAWE – Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, akhirnya angkat bicara terkait pernyataannya yang sempat menuai sorotan publik, terutama dari kalangan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Dalam sebuah rapat koordinasi beberapa waktu lalu bersama seluruh para kepala desa, Wabup Syamsul Ibrahim sempat mengucapkan kalimat berbahasa daerah Tolaki, “Langgai salapole meodoi”, yang kemudian dianggap menyinggung kalangan LSM.
Namun, ia menegaskan bahwa ucapannya tersebut tidak ditujukan kepada siapa pun, termasuk LSM di Kabupaten Konawe.
“Kalimat langgai salapole meodoi itu berdiri sendiri. Tidak ada maksud menyinggung teman-teman LSM,” jelas Syamsul Ibrahim dalam audiensi bersama sejumlah perwakilan LSM di Rujab Wakil Bupati Konawe, Selasa, (7/10/2025).
Wabup Syamsul menambahkan, ucapan itu disampaikan dalam konteks santai dan spontan, bukan sebagai bentuk kritik terhadap pihak tertentu.
Meski demikian, dirinya mengemukakan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya secara terbuka apabila pernyataannya tersebut menimbulkan salah tafsir di tengah-tengah masyarakat.
“Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat saya untuk menyinggung siapa pun,” tambahnya.
Para perwakilan LSM menyambut baik klarifikasi yang disampaikan Wabup dan berharap ke depan komunikasi lintas sektor dapat terjalin lebih baik demi pembangunan Konawe yang kondusifitas.
Audiensi yang berlangsung dalam suasana hangat itu juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dan komunikasi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil.*
Editor: Saldy
