ADIWARTA.COM: KONAWE – Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) kembali pamer prestasi. Ia menunjukkan kelasnya sebagai bupati berprestasi. Ia mengkuhkan Kabupaten Konawe sebagai peringkat 1 realisasi investasi tertinggi se-Sultra tahun 2021. Atas prestasinya itu, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan perhargaan atas pencapaian itu.
Pemberian penghargaan ini dilakukan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama 10 daerah lainnya, termaksud 7 provinsi penerima. Kabupaten Konawe sendiri berada di urutan 7 penerima penghargaan mengalahkan Kota Balikpapan, Cilegon dan Gresik, dengan total proyek yang masuk berjumlah 122.
Data yang dirilis Kementerian Investasi/BKPM, menyebut realisasi investasi di Konawe ditahun 2021 terbilang luar biasa. Investasi yang masuk mencapai Rp20,056 Triliun dari Rp27,934 triliun nilai investasi yang masuk di Sulawesi Tenggara (Sultra). Angka itu menjadikan Konawe menduduki posisi tertinggi dari 16 kabupaten/kota di Sultra.
Secara umum, total realisasi investasi yang masuk di Sultra pada tahun 2021 mencapai Rp27,932 triliun. Rinciannya, Rp23,6 triliun berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), sisanya Rp4,334 triliun dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN).

Prestasi mentereng ini tentunya tidak terlepas dari tangan dingin sang Bupati Kery Saiful Konggoasa (KSK). Kemampuannya menjadikan Konawe sebagai magnet investasi di Sultra menjadikannya layak disebut Bapak Investasi Sultra. Kuncinya, diakui Kery Saiful Konggoasa (KSK) adalah kemudahan berinvetasi yang diberikan oleh daerah.
Ia mengaku, tak pernah mempersulit orang yang ingin berinvestasi di Kabupaten Konawe. Karena sejatinya daerah berkembang itu, karena masuknya perusahaan-perusahaan raksasa didaerah tersebut, seperti Konawe ini.
“Wajarlah kalau Konawe dapat penghargaan sebagai investasi tertinggi disultra, karena bupatinya tidak pernah mempersulit orang yang ingin berinvestasi,” ucap Kery Saiful Konggoasa (KSK).
Sebagai orang nomor satu di Konawe Kery mengaku sangat berbangga karena mendapat penghargaan, sebagai daerah tertinggi investasinya. Kesemuanya itu kembali kepada siapa pemimpinnya? Jika seorang pemimpin memikirkan akan kesejahteraan rakyatnya, maka pemimpin itu tidak banyak neko-nekonya untuk menerima para penanam investasi itu masuk.

“Saya cenderung lebih mementingkan kesejahteraan masyarakat Khususnya Konawe. Buktinya, Tenaga Kerja Lokal (TKL) baik Konawe maupun luar Konawe, sangat dominan di PT OSS dan VDNI, bertumpah ruah dengan jumlah yang tak bisa terhitung lagi,” ungkapnya.
Selanjutnnya, lanjut Kery mencontohkan lagi, saat ini PT OSS baru saja membayar pajak PJJ non Listrik kurang lebih 60 Miliyar. Itu tandanya bahwa PAD di Konawe sangat pantantis, belum lagi pajak-pajak lainnya yang kesemuanya itu akan kembali juga untuk masyarakat.
“Dikonawe ini kekayaan akan Sumber Daya Alam (SDA) nya sangat luar biasa. Kemarin di Jakarta, saya baru tahu kalau ternyata pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) terbanyak di Sonay dengan total 14 IUP, saya juga kaget. Sehingga total keseluruhan menghampiri 34 IUP termaksud Routa. Hanya saja di Routa ini kita masih atur RT RW nya dulu, sebab jika kita melanggar, maka itu pidana juga,” cetus Kery.
Pada acara pemberian penghargaan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berpesan, kepada seluruh pemerintah daerah untuk terus melakukan kolaborasi yang efektif serta mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Bahlil Lahadalia menyebut, secara nasional realisasi investasi tahun 2021 melampaui target sebesar Rp901,02 triliun atau 100,156 persen dari target yang diberikan oleh Presiden RI Jokowi yaitu sebesar Rp900 triliun dengan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1,2 juta TKI.
“Pencapaian tersebut tentunya tidak lepas dari kerja keras para Kepala Daerah dalam mendorong percepatan realisasi investasi di daerahnya,” kata Bahlil Lahadalia.
Dengan penghargaan ini, diharapkan dapat memotivasi setiap daerah untuk memberikan kemudahan, meningkatkan pelayanan perizinan, dan memfasilitasi para pelaku usaha, sehingga dapat bersama-sama mewujudkan Indonesia Maju melalui peningkatan realisasi investasi.
“Bersama-sama mencapai target realisasi investasi sebesar Rp1.200 triliun di tahun 2022,” pungkas Bahlil Lahadalia. (Adv)
