ADIWARTA.COM: KONAWE – Harus diakui, kemampuan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) dalam menarik perhatian para investor tak bisa dianggap remeh. Pelan tapi pasti, KSK terus mendoorong investasi terus berdatangan. Ia pun memastikan investasi berskala besar bakal kembali masuk ke Konawe.
Setelah Mega Industri Morosi, kini ada lagi mega industri yang rencananya akan dibangun di Kecamatan Routa. Diyakini, mega industri ini akan jauh lebih besar dari Mega Industri Morosi. Tak tanggung-tanggung, KSK bahkan menyebut nilainya bisa mencapai Rp100 triliun. Angka ini jauh di bawah nilai investasi Kawasan Industri Morosi yang nilainya hanya sekitar Rp20 triliun-an.
KSK menggambarkan, untuk tahap awal investasi saja , nilai invetasi yang akan digelontorkan sudah mencapai Rp56 Triliun dan masih akan terus berkembang seiring berjalannya pabrik dan kawasan mega industri tersebut.

Kawasan mega industri di Kecamatan Routa pun kini tengah berjalan. Rencananya Kawasan Industri di Routa ini akan berdiri di atas lahan seluas 500ha. Di kawasan ini seperti dibeberkan KSK akan menjadi tempat berdirinya pabrik lithium (baterai) untuk kendaraan listrik. Ia berharap, pabrik tersebut sudah bisa sepenuhnya beroperasi 2024 mendatang.
“Doakan, tahun ini kita akan groundbreaking (peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek) pabrik litium di Routa,” kata KSK.
Sebelumnya, KSK mengungkapkan Konawe memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah ruah yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga, membuka ruang investasi menjadi hal yang sangat penting dalam memajukan daerah dari segi pendapatan ekonomi maupun Sumber Daya Manusia (SDM)

“Kekayaan alam kita harus dikembangkan salah satunya dengan cara investasi demi kesejahteraan masyarakat. Dengan investasi yang masuk, masyarakat mendapatkan lapangan kerja dan pendapatan daerah kita meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi kita jadi naik,” ujar KSK.
Tentunya dengan rencana berdirinya kawasan mega industri kedua ini, peluang terbukanya lapangan kerja untuk masyarakat Konawe dan Sulawesi Tenggara menjadi besar. Di Kawasan Industri Morosi saja, tenaga kerja lokal yang masuk sudah mencapai puluhan ribu.
Untuk di kawasan Routa ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan bahkan lebih spesifik menyebutkan kalau mega industri tersebut bakal menyerap hingga 16 ribu pekerja. Hal itu belum terhitung pekerja dari perusahaan lain yang join dengan pengelolan mega industri.

Untuk saat ini kata Ferdinan, perusahaan tersebut telah mempekerjakan sekira 2 ribu karyawan. Sebagian besar dari karyawan yang ada saat ini masih kata Ferdinand merupakan karyawan lokal atau masyarakat Routa. Begitu juga ke depannya, penerimaan tenaga kerja lokal menjadi skala prioritas.
“Sekarang itu sudah ada dua ribu yang kerja di sana. Dan saya yakin lebih dari lima puluh persennya itu adalah masyarakat Routa. Dan penerimaan karyawan di sana masih akan terus berkembang,” pungkasnya. (adv)
