ADIWARTA.COM: KENDARI – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Kendari menyelenggarakan Sholat Idul Adha 1444 H yang bertempat di Lapangan Futsal Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Kamis (29/06/2023).
Ketua Panitia Pelaksana, Trisno, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kali pertama sejak terbentuknya Wahdah Islamiyah di Kendari.
“Ini kegiatan pertama yang diselenggarakan resmi atas nama Wahdah Islamiyah, dan Alhamdulillah disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat setempat,” ujarnya.
Pihaknya bahkan menaksir sekira 1.780 orang menghadiri Sholat Idul Adha tersebut.
Bertindak sebagai Khotib, Ustaz Riyan Saputra S.Pd.I M.Pd membacakan Khutbah Seragam Wahdah Islamiyah yang bertema “Bersama Keluarga yang Kuat, Meraih Surga Dunia Akhirat”.
Dalam khutbahnya, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Kendari itu mengurai berbagai pelajaran dari kisah hidup Nabi Ibrahim bersama keluarganya.
Ia mengungkap betapa pentingnya Nilai-nilai Tauhid yang mesti ada dalam setiap keluarga muslim yang akan menjadi pondasi peradaban.
Ia bahkan mengatakan bahwa sebuah peradaban, sebuah negara, tidak akan mungkin melahirkan seorang pemimpin yang berketuhanan yang Maha Esa, yang berkemanusiaan, berkeadilan dan beradab, kecuali dari keluarga yang kuat berpijak pada Nilai-nilai Tauhid, yang menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan adab mulia sejak dari ruang-ruang kecilnya yang bernama rumah tangga.
“Rekam jejak keluarga yang kuat sangat penting dalam melahirkan pemimpin yang kuat.” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan peran seorang wanita salihah dalam menentukan kekuatan dan ketahanan sebuah keluarga.
Wanita yang shalihah, menurutnya, bukanlah wanita yang sempurna, bukan sosok wanita yang tanpa dosa dan khilaf, melainkan wanita yang selalu menyiapkan hatinya untuk tunduk-patuh pada perintah Allah dan selalu berusaha menghindari larangan Tuhannya, meski kadang ia tergelincir jatuh ke dalamnya.
Wanita shalihah, lanjutnya, ialah wanita yang saat tergelincir dalam dosa, jiwanya gelisah dan tak sabar untuk segera bertaubat dan memohon ampun pada Tuhannya.
“Karena itu, dari mimbar ini, kami berpesan kepada para muslimah untuk terus berjuang dan melanjutkan perjalanan menjadi seorang wanita shalihah. Sudah pasti ini bukan perjalanan yang mudah. Jatuh-bangun menuju puncak keshalihan adalah manusiawi. Tapi teruslah berusaha memantaskan diri mendapatkan ampunan Allah Ta’ala hingga ajal menjemput.” imbaunya.
Selanjutnya, Ustaz Riyan juga menitip pesan penting untuk para pemuda agar terus belajar dari Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail sejak masih muda.
Ia juga mengingatkan bahwa semua orang, baik tua maupun muda, memiliki peluang yang sama untuk mati, entah hari ini atau esok hari.
“Kematian tak pernah peduli berapa usiamu hari ini: 17 tahun, 20 tahun, atau 60 tahun! Tapi satu hal yang pasti, kematian adalah awal perjalanan kita untuk mempertanggungjawabkan semua kisah hidup kita di dunia ini,” tegasnya.
Di akhir khutbahnya, Ustaz Riyan mengajak seluruh jamaah untuk menundukkan hati seraya berdoa penuh kesungguhan kepada Allah.
Atas terselenggaranya kegiatan tersebut, Ustaz Riyan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan pelaksanaan Sholat Idul Adha tersebut.
“Terima kasih kepada Bapak Rektor UHO yang telah memberi izin penggunaan fasilitas kampus, juga kepada pemerintah setempat, dan seluruh panitia yang telah bekerja keras.” tutupnya.
Kontributor : Andri Adi