ADIWARTA.COM: KONAWE – Kepolisian Resort (Polres) Konawe menggelar Penandatanganan Nota Kesepahaman (Mou) Penerimaan Anggota Polri yakni Akpol, Bintara dan Tantama Polri tahun 2023 di Aula Mapolres Konawe, Selasa (11/4).
Kegiatan ini dipimpin langsung Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi SIK yang didampingi oleh Wakapolres Konawe Kompol Alwi. Turut hadir, Kepala Dinas Catatan Sipil, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Kepala Seksi Pengawas, Kasi Propam Polres Konawe, dan Kasi Humas Polres Konawe.
Mengawali kegiatan, Kabag Sumda Polres Konawe AKP Masriani, menyampaikan bahwa saat ini calon anggota polri yang mendaftar diri di Polres Konawe yakni sebanyak 119 orang. Sementara untuk penyetoran berkas 19 orang.
“Saat ini yang sudah daftar online sebanyak 119 orang. Kemudian untuk yang telah menyetor berkasnya baru 19 orang. Untuk batas penyetoran berkas yang tadinya sampai 14 April itu diperpanjang sampai 17 2023,” ucapnya.
“Sementara untuk syarat vaksinasi, itu hanya sampai vaksin dua saja, yang vaksin booster ditiadakan atau dikasi kebijakan dari mabes polri saat rapat virtual,” tandasnya,” sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi SIK menyampaikan, penandatangan nota kesepahaman ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan anggota Polri untuk bekerjasama dan melaksanakan pengecekan persyaratan administrasi serta pengawasan sesuai kewenangan masing-masing, supaya tidak ada kekeliruan berkaitan dengan data identitas maupun persyaratan adminstrasi yang diperlukan Casis Polri tahun 2023.
Dijelaskan, penandatangan nota kesepahaman dengan instansi terkait, menandakan bahwa Polri siap melaksanakan rekruitmen dengan baik tanpa ada KKN.
Aturan dalam rekrutmen ini telah disusun oleh panitia pusat, di antaranya bahwa dalam setiap tahapan seleksi tidak dipungut biaya (gratis). Tetapi banyak desas desus atau rumor di masyarakat bahwa jika ingin lulus menjadi anggota polri, maka harus menyediakan sejumlah uang.
“Tentunya hal tersebut tidaklah benar, karena dalam proses penerimaan anggota Polri ini menggunakan anggaran negara serta apabila calon anggota polri telah memenuhi standar kelulusan, maka insya allah akan lulus menjadi anggota Polri tanpa harus membayar kepada oknum panitia atau pun perantara yang menawarkan jasa bisa membantu kelulusan,” bebernya.
Perwira polisi dengan dua bunga di pundak ini berharap, dengan adanya kerja sama dengan dinas atau instansi terkait, bisa membantu mensosialisasikan bahwa penyelenggaraan penerimaan Polri bersih dan transparan.
“Kita mempunyai prinsip tes yaitu bersih, transparan, akuntabel dan humanis termasuk clean and clear. Dalam proses seleksi tidak ada sponsor ship, tidak ada titip-titipan, sehingga semua diperlakukan sama,” tegasnya.