close

Peserta Pendidikan Reguler Lemhannas Kunjungi PT. VDNI

Kunjungan peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ke PT. VDNI
Kunjungan peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ke PT. VDNI

ADIWARTA.COM: KONAWE – Sebanyak 25 orang peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) melakukan kunjungan ke kawasan industri Virtue Dragon Nickel Industrial Park (VDNIP), Kamis 7 April 2022.

Kunjungan ini dalam rangka studi strategis dalam negeri (SSDN) PPRA Lemhannas Angkatan LXIII di Sulawesi Tenggara selama empat hari, sejak Selasa (5/4/2022).

Para peserta SSDN PPRA Lemhannas Angkatan LXIII mengunjungi pabrik pemurnian nikel milik PT VDNI dan peleburan baja (stainless steel) milik PT OSS di kawasan industri Morosi, Kabupaten Konawe.

Menurut Pimpinan Rombongan SSDN PPRA Angkatan LXIII, Marsekal Muda TNI Indrianto, kunjungan ini dilakukan guna melihat langsung kegiatan industri nikel dengan permodalan asing yang ada di Sulawesi Tenggara.

“Kami ke sini untuk melihat secara faktual proses dan kegiatan di pabrik ini seperti apa. Kemudian juga terkait efek atau dampak yang ditimbulkan dari adanya kegiatan perindustrian nikel ini,” ungkap Indrianto.

Menurutnya, tak hanya dampak positif dari hadirnya perusahaan yang perlu diketahui, melainkan juga dampak negatif yang ditimbulkan.

Kunjungan peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ke PT. VDNI
Kunjungan peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ke PT. VDNI

“Bukan hanya yang positif, tapi juga yang negatif. Sejauh mana dia bermanfaat bagi negara Indonesia. Tetapi, meskipun ada hal-hal lain misalnya dalam proses pembangunannya misalnya, adanya industri ini sangat menguntungkan,” imbuhnya.

Pada kesimpulannya, Indrianto mengatakan, VDNIP merupakan industri strategis yang sangat mendukung pembangunan di Sulawesi Tenggara.

“Apalagi nanti akan ada industri pembuatan baterai litium. Mudah-mudahan Sultra bisa menjadi tempat pembuatan baterai kendaraan terbesar di Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Manajer Umum VDNIP Yu Zian Zhong mengatakan, industri yang dibangun oleh VDNIP selama tujuh tahun terakhir di Kabupaten Konawe telah mencapai berbagai prestasi gemilang.

“Kami telah mencetak ribuan tenaga kerja bagi masyarakat lokal dan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya Sulawesi Tenggara,” ujar Yu.

Yu mengatakan, perkembangan dan prestasi yang diraih oleh VDNIP selama ini tidak dapat dipisahkan dari dukungan pemerintah, baik itu di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.

“Atas nama perusahaan, saya dengan tulus mengucapkan terima kasih atas kontribusi terhadap perkembangan VDNIP. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai manfaat bagi Indonesia dan masyarakat serta para tenaga kerja,” timpalnya.*