ADIWARTA.COM: KONAWE – Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin menanggapi polemik pengusulan calon Pj Bupati, ia tegaskan tunduk dan patuh pada perintah partai berdasarkan arahan DPP dan DPW Partai Amanat Nasional (PAN).
Seperti diketahui, DPRD Konawe telah merekomendasikan tiga nama Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba, Syahril Abdul Rauf, dan Laode Muhajirin.
Protes muncul karena Ferdinand, nama yang diusulkan Fraksi Gemilang (PAN, Golkar dan Nasdem) tidak direkomendasikan. Sehingga Ardin dianggap “membelot” oleh anggota fraksi.
Ardin berpendapat, tudingan terhadap dirinya kurang tepat. Protes anggota Fraksi Gemilang soal nama yang diusulkan, ia menegaskan, hal itu sesuai dengan perintah DPP dan DPW PAN.
“Fraksi Gemilang merekomendasikan tunggal Ferdinand berdasarkan perintah DPD PAN Konawe. Kemudian muncul arahan Waketum DPP PAN Yandri Susanto dan Viva Yoga Mauladi agar memasukkan Syahrir Abdul Rauf,” ucap Ardin, Senin (14/8/2023).
“Namun usulan fraksi khususnya PAN tetap tunggal dan DPD PAN Konawe justru tidak mengindahkan rekomendasi dan perintah DPW dan DPP PAN,” imbuhnya.
Menanggapi tudingan soal tidak loyal terhadap partai dan tak mampu mengakomodir kepentingan partai, Ardin mengaku dirinya mengikuti mekanisme dan harus menghormati masukan dari empat fraksi lainnya.
Ardin menjelaskan, pemilihan tiga nama itu merupakan hasil usulan lima fraksi yaitu Harmin Ramba dua fraksi, Syahril Abdul Rauf dua fraksi, dan Laode Muhajirin dua fraksi.
“Soal arahan DPP dan DPW ini juga sudah kami sampaikan ke DPD melalui fraksi sebagai perpanjangan tangan DPD, tapi DPD tetap tunggal mengusung Ferdinand,” ujarnya.
“Jadi kalau dibilang tidak ada usulan nama Syahril Abdul Rauf tidak ada ya secara tertulis tidak ada, tapi secara eksplisit ada saya simpan urut satu karena saya patuh pada usulan DPP dan DPW,” terang Ardin.
Ardin meminta, persoalan ini tidak perlu dibesarkan-besarkan, sekarang tinggal menunggu keputusan Kemendagri.
Anggota DPRD Konawe dari PAN, Beni Burhan menambahkan, usulan ini sudah pernah ia bahas bersama Ketua Fraksi Gemilang Nuryadin Tombili. Ia meminta agar ketua fraksi mendengarkan masukan lain di luar perintah DPD PAN.
“Mengenai usulan tunggal ini yang harus ditanyakan Fachry (Ketua DPD PAN Konawe) dia dengarkan siapa dan alasannya apa? Sebab kami tegak lurus apa yang diperintah partai,” ujarnya.*
Laporan: Ical