close
Daerah  

Pasca Dilaporkan ke Polisi, Kades Mosiku Kembali Diadukan ke Camat Soal BLT

Warga Desa Mosiku saat melaporkan kepala desa mereka ke Kantor Camat Batu Putih Kabupaten Kolaka Utara. (Foto/Adi)
Warga Desa Mosiku saat melaporkan kepala desa mereka ke Kantor Camat Batu Putih Kabupaten Kolaka Utara. (Foto/Adi)

ADIWARTA.COM: KONAWE – Masyarakat Desa Mosiku Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) kembali mengadukan kepala desa mereka. Kali ini ke Camat atas dugaan pelanggaran penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Belum lama ini, Kepala Desa (Kades) Mosiku juga telah dilaporkan ke Polres Kolut terkait dugaan korupsi Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun 2021.

Salah seorang warga Weni mengatakan, mereka mengadukan Kades mereka sebab banyak warga layak untuk menerima BLT namun tidak dimasukkan sebagai penerima.

Lanjutnya, fakta di lapangan penerima BLT malah berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas.

“Banyak yang layak untuk mendapatkan bantuan BLT tersebut tapi kenapa malah justru orang yang berada yang dapat bantuan,” kata Weni protes.

Weni mengungkapkan, ada sekitar 20 orang khususnya ibu rumah tangga tidak mendapatkan bantuan BLT itu, yang latar belakangnya memang tidak mampu.

Protes warga ini pun disahuti Pendamping Lokal Desa (PLD) Desa Mosiku Hariyanto. Ia mengakui jika penerima BLT tidak didasari data. Sebabnya data penerima ini tidak pernah dilakukan atau disahkan melalui Musyawarah Desa (Musdes).

“Penerima BLT ini datanya tidak jelas. Karena di Desa Mosiku ini untuk tahun 2022 ini belum pernah dilakukan musyawarah,” kata Hariyanto membenarkan.

Ia pun mengungkapkan, penyaluran BLT harusnya telah memasuki tahap kedua, tapi di Desa Mosiku baru penyaluran tahap pertama. Ia pun menilai penyaluran BLT ini ada kejanggalan.

Sekretaris Camat Batu Putih, Muhardi yang menerima protes warga mengatakan akan segera melaporkan aduan itu ke Camat. Selanjutnya akan dilakukan koordinasi dengan pihak instansi terkait.

“Tadi kami sudah catat namanya beberapa masyarakat yang datang, dan kami akan konsultasi terhadap pihak-pihak terkait untuk mencari solusi,” ujar Muhardi.

Hingga saat ini, Kepala Desa Mosiku belum memberikan tanggapan apapun. Beberapa kali konfirmasi untuk dimintai keterangan melaui sambungan telepon selular maupun via WhatsApp namun nomor tidak aktif atau berada di luar jangkauan.*