ADIWARTA.COM: KONAWE – Lingkaran Survei Sulawesi (LSS) merupakan lembaga penelitian independen yang bergerak dalam pelaksanaan penelitian, survei, dan pendampingan kebijakan pemerintah dan konsultan politik. Saat ini LSS memiliki banyak tenaga ahli survey dan puluhan enumerator terlatih.
Direktur LSS Andi Muhammad Hasgar. LSS didirikan dan berpusat di Kendari sejak tahun 2021 dan terdaftar secara resmi pada Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI).
Saat ini LSS aktif dan banyak berperan dalam pelaksanaan penelitian, survei dan pendampingan kebijakan dan politik serta pemberdayaan masyarakat di Sulawesi Khususnya di Sulawesi Tenggara.
Beberapa survei Kebijakan Publik dan pendampingan politik yang telah dilakukan oleh LSS antara lain:
1. Survey Pilkada Serentak Buton Utara (2020)
2. Pendampingan Pemenangan Bupati Buton Utara Periode 2020 – 2025 (Ridwan Zakaria) (2020)
3. Quick Count Pilkada Buton Utara 2020 (2020)
4. Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 Di Kabupaten Majene – Kerjasama KPU Kab. Majene (2021)
5. Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Kab. Polman 2022 (2022)
6. Survey Dinamika Sosial Politik di Kab. Polewali Mandar Tahun 2022 (2022)
7. Opini Publik Terhadap Dinamika Politik dan Pemerintahan Tahun 2023 Muna Barat (2023)
Lingkaran Survey Sulawesi melakukan Survey pada Bulan Oktober 2023 dengan METODOLOGI SURVEI sebagai berikut Pengumpulan Data lapangan (13-16 Oktober 2023) untuk menentukan respoden digunakan Metode sampling yaitu multistage random sampling. Adapun yang menjadi Populasi adalah seluruh masyarakat Kabupaten Konawe yang berumur 17 tahun keatas atau yang sudah menjadi wajib pilih berdasarkan data DPS KPU Konawe 2023 sebanyak 183.060 orang.
Dari jumlah populasi tersebut ditetapkan Sampel yang memenuhi syarat wajib pilih, sehingga Jumlah responden yang terpilih sebanyak 400 responden dengan metode Slovin dengan Margin of error : ± 5 % dengan tingkat kepercayaan 95%. Metode pengumpulan data dilakukan dengan Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Wawancara yang dilakukan pada Responden dilakukan oleh 52 Enumerator yang sebelumnya diberikan pelatihan dengan satu Koordinator setiap kecamatan dan dua orang Koordinator Kabupaten.
Kontrol Kualitas hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh spot checker dengan kembali mendatangi responden terpilih untuk menjaga jika terjadi kesalahan yang bisa mempengaruhi hasil akhir survei.
Distribusi Primary Sampling Unit pada 28 Kecamatan dan 40 Desa/Kel dengan metode acak.
Karakteristik Responden, yaitu 17 – 30 Tahun sebanyak 32 %, 31- 40 Tahun sebanyak 26,75 %, 41 – 60 Tahun sebanyak 34,25 % dan usia > 60 Tahun sebanyak 7,00 %. Mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 50,25 %, pendidikan SMP sebanyak 16,75 %, tamat perguruan tinggi sebanyak 15,00 % dan lainnya tamat SD dan tidak tamat.
Dalam pertanyaan survey diawaali dengan pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap kondisi daerah baik dari aspek politik, ekonomi, social, keamanan dan penegakan hukum. Selanjutnya, ditanyakan tentang kinerja pemerintahan sebelumnya yang saat dilaksanakan belum sebulan dilantik PJ Konawe.
Dari 400 responden terdapat 10 % yang sangat puas dengan kinerja Kery Saiful Konggoasa selama menjabat sebagai Bupati Konawe 2 periode dan 52 % yang masuk kategori puas. Namun terdapat 9 % yang tidak puas dan 28,50 yang mengatakan selama Kery Saiful Konggoasa menjabat sebagai Bupati Konawe 2 periode biasa saja dan tidak ada yang spektakuler.
Adapun Pengetahuan Terkait Pileg Dan Pilpres tahun 2024 oleh responden ternyata masih terdapat 12,75 % yang tidak mengetahui Pemilu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Namun, sudah ada 84,75 yang tahu kapan dilaksanakan Pemilu, dan 99,50 % yang menyatakan akan ikut memilih pada pemilu 2024.
Elektabilitas Partai Serta Popularitas (Keterkenalan), Akseptabilitas (Penerimaan) Dan Elektabilitas (Keterpilihan) Calon Bupati Konawe. Elektabilitas Partai Politik dibagi pada tiga tingkatan yaitu Nasional, Provinsi dan Kabupaten. Untuk tingkat nasional elektabilitas partai adalah Partai Nasdem dengan 9,25 %, PAN dengan 2,50 % serta Golkar 2,50% dan masih ada 78, 75 % yang belum memutuskan. Untuk tingkat Propinsi adalah PAN dengan 6,75 %, PDIP dengan 5,50 % serta PPP dengan 4,0 % dan masih ada 72, 75 % yang belum memutuskan. Untuk Tingkat Kabupaten Dapil 1 adalah Partai PAN 24 %, Gerindra 10 %, dan PBB 4 %. Untuk Dapil 2 adalah PAN dengan 20 %, Nasdem 8,89 %, dan PDIP dengan 7,78 %. Dapil 3 adalah Nasdem dengan 18, 75 %, PAN 10,00 %, dan PDIP 6,25 %. Untuk Dapil 4 adalah PKS dan Gerindra sama 4 % dan partai PAN, PBB dll masih sama yaitu 2 %. Untuk Dapil adalah PAN dengan 11,25 %, Nasdem 8,75 dan PBB serta Gerindra 2, 50 %.
Popularitas Calon Bupati, Fachry 66,50 %, Harmin Ramba 35,00 % dan Yusran Akbar 30,75 %, Rusdianto 49,25 %, serta Irawan Laliasa 42,50. Tidak ada calon Bupati yang mencapai 75,00 % tingkat Popularitasnya menunjukkan bahwa saat ini konawe adalah Tanah tak bertuan artinya semua calon punya peluang besar untuk menang tinggal bagaimana memaksimalkan strategi pemenangan.
Aksektabilitas Calon Bupati, Fachry 58,25 %, Harmin Ramba 31,75 % dan Yusran Akbar 29,50 %, Rusdianto 45,75 %, serta Irawan Laliasa 38,00. Yusran paling rendah penurunannya Popularitas ke Akseptabilitas. Fachry Popularitasnya 66,50 tapi akseptabilitasnya turun 58,25 % ada 8,25 pergeserannya, Yusran turun jadi 29,50, selisihnya 8,25 jadi ada 1,25 pergeserannya. Harmin Ramba turun 3,25, Rusdianto turun 3,5.
Elektabilitas Calon Bupati Kab. Konawe (Top Of Mind), adalah Fachry 17,00 %, Harmin Ramba 8,75 % dan Yusran Akbar 8,50 %, Rusdianto 14,25 %, serta Irawan Laliasa 5,50. Dengan jumlah yang belum memutuskan sebanyak 33,50 %. Elektabilitas Calon Bupati (Tunggal) Kab. Konawe (Rekognisi), adalah Fachry 19,75 %, Harmin Ramba 7,00 % dan Yusran Akbar 9,00 %, Rusdianto 14,75 %, serta Irawan Laliasa 6,25. Dengan jumlah yang belum memutuskan sebanyak 28,75 %.*
Laporan: Saldy